Air
terjun Sinar Tiga yang terletak di dusun
Sinar Tiga Desa Harapan Jaya Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Provinsi
Lampung, indah dan tinggi. Debit air terjun ini tidak begitu besar tetapi
karena jatuh dari ketinggian sekitar 20an meter ini (perkiraan saya) sehingga menampilkan suasana cukup
indah dan sejuk. Tempat ini belum banyak orang yang tau, terutama anak-anak alay, tetapi mungkin ke depannya
bisa menjadi tempat kekinian bagi anak muda, khususnya anak-anak alay di wilayah Pesawaran dan Kota
Bandar Lampung. Di tempat ini belum
dikelola oleh pihak yang berkompeten di daerah ini, saat kita masuk kesanapun
belum ada biaya / tiket masuk dan parkirpun masih menumpang di rumah warga.
Semoga aja tetap gratis jadi makin banyak yang datang. Hehe..
Saya
mendapatkan informasi air terjun ini kira-kira 3 tahun yang lalu oleh
Rico Royco, saat itu dia memposting foto air terjun tersebut di media
sosial facebook, saat itu saya tertarik untuk berpergian ke air terjun
ini, tetapi berjalannya waktu akhirnya terlupakan juga, hingga 2 minggu
lalu teman di group coucsurfing Lampung : Mamik Mimiko dan Reni Muliana,
berbagi foto saat mereka di air terjun ini. dari foto tersebut cukup
membuat saya terpacu untuk segera pergi kesana, serasa ada ego sendiri,
masak ketinggalan dengan anak-anak alay Lampung, hehehe.. Lalu saya coba
searching di internet dan mencari informasi tentang air terjun tersebut
termasuk ke blog miliknya om Yopie Pangkey yaitu : Keliling Lampung.
daripada itu Alhamdulillah tercapai juga keinginan untuk merasakan
sensasi di air terjun Sinar Tiga ini. Subhanallah.. Bagus dan sensasi
baru..
Rute
ke air terjun Sinar Tiga Padang Cermin tersebut yaitu: jika dari Kota Bandar Lampung mengambil jalur ke
arah Kecamatan Padang Cermin atau jalur jalan utama ke arah tempat wisata
pantai mutun / pahawang/pantai Klara hingga tiba di Padang Cermin Kabupaten
Pesawaran. Menuju air terjun atau curup ini terus mengikuti jalan utama hingga
sampai di pertigaan Padang Cermin, di pertigaan tersebut akan menunjukan arah,
jika ke kiri akan menuju Punduh Pidada / Kiluan, sedangkan ke arah kanan menuju
ke Kedondong. Jika tiba di pertigaan ini maka ambil jalur ke arah Kedondong,
dari pertigaan tersebut akan melewati desa Khepong, setelah itu masuk ke desa
Way Urang, dari perbatasan Desa Khepong dan desa Way Urang sekitar 500 meter
ada jalan masuk ke arah kanan, ikuti jalan tersebut lurus hingga melewati dusun sinar satu, sinar dua
hingga sampai di dusun sinar tiga, kondisi jalannya masih banyak underla dan menanjak tetapi bisa
dijangkau oleh kendaraan beroda 4. Untuk mencapai air terjun yang terletak di
dusun sinar tiga ini, kendaraan hanya bisa mencapai ujung dusun ini, di ujung
dusun ini terletak rumah terakhir dengan nama pemilik adalah Ibu Fatimah (kalau
tidak salah) dan suaminya ada pak RT dusun tersebut. Kendaraan biasa menumpang
parkir di rumah tersebut. Selanjutnya dari rumah itu untuk menuju air terjun
harus jalan kaki yang ditempun sekitar 20 menit (jika para petualangan bisa
dengan waktu tempuh sekitar 10 menit). Kondisi jalannya setapak dan menanjak,
dalam jalan kaki ini bagi yang hoby selfie tidak terasa sudah mencapai air
terjunnya karena di sepanjang jalan yang menyusuri tepi sungai ini,
disajikan perkebunan kakao/coklat, perkebunan kopi dan hutan. Kondisi
tersebut begitu dekat dengan alam diiringi banyak suara serangga dan
burung.
Untuk
mencapai ke dusun Sinar Tiga ternyata bisa juga di jangkau dari pasar kluwih.
Jika dari pasar kluwih masuk kanan tepat jalan samping kantor kecamatan di
pasar kluwih tersebut. Sama kondisi jalan yang menanjak dan beberapa masih
underla.
Setelah
tiba di air terjun tentukan anda akan disajikan pemandangan yang begitu indah,
air yang jatuh dengan hembusan embun yang sejuk, selain mendapatkan pemandangan
air terjun anda juga bisa merasakan sejuk dan jernihnya air tersebut, sehingga
hasrat ingin mandipun begitu menggebu.
Pengalaman
saya pada saat mandi di air terjun tersebut saking asiknya menikmati air yang
sejuk dan hembusan embun dari air terjun tersebut serta bermain dibatuan,
seketika kaget karena di tubuhku banyak ditempeli semacam binatang kecil hitam
mirip lintah / pacet, seukuran lidi dengan panjang sekitar 1 cm, ada yang lebih
kecil lagi, sentak diri langsung kaget, pikiran langsung langsung apakah ini
lintah, tapi ukurannya kecil, saat itu langsung saya bilas badan dengan air
sehingga binatang kecil tersebut banyak hayut, yang tersisa di badan langsung
saya buang dengan tangan. Pada saat itu juga saya langsung berhenti mandi dan
segera mengganti pakaian. Dalam benak
selalu terpikir binatang apakah itu? Hingga ketika turun dari air terjun dan
berdiskusi dengan ibu Fatimah, beliau menyampaikan bahwa nama binatang tersebut
warga sekitar menyebutnya LINGSEP dari penjelasan ibu tersebut “binatang itu
juga sama dengan Lintah suka menghisap darah manusia akan tetapi binatang
tersebut jika menghisap darah, jika kenyang maka tidak akan lepas dari tubuh
tapi memuntahkan darah yang dihisap, lalu akan menghisap lagi. Berbeda dengan
lintah atau pacet, jika menghisap darah dan kenyang akan melepaskan diri dari
inangnya” lanjut tutur ibu tersebut “ binatang itu ditakutkan jika masuk
kebagian lobang tubuh manusia, seperti hidung, telingah, bahkan lubang
kemaluan, binatang itu tidak mau keluar”. Waw serem.. Saya saat itu langsung merasa takut, karena
yang menempel di tubuh saya tadi cukup banyak mungkin puluhan. saya itupun saya
langsung menumpang ke kamar mandi untuk
memeriksa lagi seluruh tubuhku, khawatir ada yang tersisa di tubuh.
Alhamdulilah setelah saya periksa tidak ada, dan saya juga merasa tenang karena
saya saat mandi di air terjun tersebut menggunakan pakaian dengan dalaman
celana renang sehingga sempit dan aman.
Selanjutnya
dari obrolan dengan Ibu RT tersebut berlanjut kegiatan atau aktivitas warga
sekitar dan status lokasi tersebut. Ternyata letak dusun sinar tiga ini
berbatasan langsung dengan hutan kawasan/ hutan lindung dan terletak di lereng
gunung Pesawaran. Letak air terjun itupun masih dalam kawasan hutan lindung.
Saat
di air terjun tersebut ada rasa kecewanya karena banyak ditemukan sisa-sisa
sampah non organik seperti sampah plastik, sisa botol minuman dan lainnya.
Alhamdulillah beberapa peserta trip kali ini, tanpa perintah dengan inisiatif
sendiri mengumpulkan dan mengambil sampah tersebut serta dibawa turun. Semoga
tempat ini tetap lestari dan bisa menambah ekonomi masyarakat sekitar.
Berikut foto-foto selama di air terjun tersebut: semoga bermanfaat..
sepanjang jalan menuju air terjun kita bisa menyusuri sungainya |
airnya yang sejuk dan jernih |
bagian atas air terjun |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar